Bekasi, Mata4.com – Momen menarik terjadi ketika Presiden RI Prabowo Subianto meninjau langsung kegiatan belajar mengajar yang menggunakan Interaktif Flat Panel (IFP) atau Smartboard di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat. Dalam kunjungan ini, Prabowo bahkan sempat duduk bersama para siswa di dalam kelas, didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.
Kedatangan Prabowo Disambut Meriah
Presiden tiba di sekolah sekitar pukul pagi hari mengenakan pakaian safari, topi biru, dan kacamata hitam. Kehadirannya langsung disambut oleh berbagai pejabat yang mendampingi agenda peresmian Smartboard, di antaranya:
- Pratikno — Menko PMK
- Abdul Mu’ti — Mendikdasmen
- Dedi Mulyadi — Gubernur Jawa Barat
- Sungkawati Halimatus — Kepala SMPN 4 Bekasi
- Tito Karnavian — Menteri Dalam Negeri
- Meutya Hafid — Menteri Komunikasi dan Digital
Suasana semakin meriah karena para siswa dan guru telah menunggu kehadiran Presiden sejak pagi. Ketika Prabowo memasuki halaman sekolah, terdengar sapaan serentak, “Selamat pagi, Pak!”
Masuk Kelas dan Interaksi Langsung dengan Guru dan Siswa
Tanpa menunggu lama, Prabowo langsung menuju salah satu kelas yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan Smartboard. Saat memasuki ruangan, seluruh siswa berdiri dan memberi salam hormat.
“Selamat pagi, Pak,” sapa guru dan para siswa.
Presiden kemudian berbincang dengan guru yang sedang mengajar.
“Kelas berapa?” tanya Prabowo dengan nada hangat.
“Sembilan, Pak,” jawab guru tersebut.
Beberapa menit kemudian, Prabowo memilih duduk di bangku siswa, membuat suasana kelas semakin riuh namun penuh antusias. Tidak lama setelah itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti turut duduk di samping Presiden, menandai momen simbolis bahwa kebijakan digitalisasi pendidikan benar-benar menyentuh ruang kelas.
Smartboard: Teknologi Baru di Ruang Kelas
Dalam kelas tersebut, guru mempraktikkan penggunaan Smartboard untuk menjelaskan materi pelajaran. Panel interaktif digital itu memungkinkan:
- Menampilkan video dan materi visual
- Menulis langsung di layar menggunakan stylus
- Interaksi dua arah antara guru dan siswa
- Pembelajaran lebih menarik dan interaktif
Prabowo tampak memperhatikan dengan seksama cara guru memanfaatkan teknologi tersebut. Kehadirannya menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan perangkat digunakan secara optimal, bukan sekadar hadir sebagai fasilitas.

Bagian dari Program Nasional Revitalisasi & Digitalisasi Pendidikan
Kehadiran Prabowo tidak hanya seremonial, tetapi merupakan bagian dari dua program besar:
- Revitalisasi Satuan Pendidikan
- Digitalisasi Pembelajaran
Program ini ditegaskan kembali dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah bertema Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran, yang digelar pada 13 November 2025 di Tangerang.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa visi Kemendikdasmen sejalan dengan amanat konstitusi serta Astacita Presiden Prabowo, khususnya terkait pendidikan bermutu untuk semua.
Ratusan Ribu Smartboard Disalurkan ke Sekolah
Pada tahun 2025, program digitalisasi pendidikan menargetkan:
- 288.865 satuan pendidikan penerima program
- 145.000+ Smartboard sudah tiba di sekolah
- 47.689 perangkat masih dalam perjalanan
- Termasuk pengadaan laptop, pelatihan guru, dan bahan ajar digital
Program ini menggunakan sistem swakelola dan harus selesai secara menyeluruh paling lambat 15 Desember 2025, kecuali bagi sekolah yang mengalami kendala geografis atau teknis.
Komitmen Peningkatan Mutu Pembelajaran
Mu’ti menegaskan bahwa keberadaan Smartboard ini bukan sekadar menghadirkan teknologi baru, tetapi memastikan kualitas pembelajaran meningkat secara nyata.
“Ini semua merupakan satu kesatuan untuk memastikan bahwa panel interaktif dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujarnya.
Langkah Transformasi Pendidikan Indonesia
Kunjungan Prabowo ke SMPN 4 Bekasi menandai langkah serius pemerintah dalam mendorong transformasi digital pendidikan. Momen Presiden duduk bersama siswa menunjukkan pesan kuat bahwa teknologi harus mendekatkan pemimpin, guru, dan peserta didik dalam semangat belajar bersama.
Dengan program ini, pemerintah berharap kualitas pendidikan semakin merata, modern, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
