Jakarta, Mata4.com — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menduga bahwa pakaian bekas ilegal yang beredar di Indonesia sebagian besar berasal dari China dan sejumlah negara maju. Ia menyebut, sebagian pakaian bekas impor tersebut memiliki kualitas yang cukup baik sehingga diminati pasar.
“Kemungkinan besar dari China dan negara-negara maju. Tapi kalau yang bekas-baru itu saya duga dari China,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Iklan Impor di YouTube Jadi Indikasi
Purbaya menolak anggapan bahwa barang-barang tersebut datang dari negara transit seperti Singapura atau Malaysia. Menurutnya, kemunculan banyak iklan di platform digital menjadi salah satu indikasi kuat asal impor tersebut.
“Kalau lihat iklan-iklan di YouTube juga banyak, ‘silakan belanja ke China, ada ini, ada itu.’ Jadi saya lihat sendiri ada seperti itu,” katanya.

Bea Cukai Dinilai Lambat
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya mengakui bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai masih lambat dalam melakukan penindakan terhadap masuknya pakaian bekas ilegal. Karena itu, ia memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan pengawasan mulai minggu depan.
“Ini memang kita agak lambat. Sudah ada belum yang di-blacklist supaya tidak bisa impor lagi? Belum kan? Minggu depan dilihat ya,” ujarnya.
Kementerian Perdagangan Tegaskan Larangan Impor Pakaian Bekas
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk menindak tegas para pelaku impor pakaian bekas ilegal. Pemerintah disebut akan memfokuskan penindakan pada importir sebagai aktor utama di rantai pasokan.
“Kita fokus menindak para importir atau distributornya,” tegas Budi dalam konferensi pers di Nambo, Kabupaten Bogor.
Ia mengingatkan bahwa impor pakaian bekas secara tegas dilarang dalam peraturan yang berlaku.
“Kami ingatkan kembali bahwa impor pakaian bekas itu dilarang, dan pemerintah tentu akan bertindak tegas terhadap pelanggarannya,” kata Budi.
