Bekasi, Mata4.com – Keluarga pasien berinisial AR mengaku bingung dengan keputusan Rumah Sakit 3MC Pekayon yang meminta orangtuanya dipulangkan, meski masih dalam kondisi koma.
Menurut AR, pihak rumah sakit menyebut bahwa kondisi pasien telah stabil sehingga dianggap sudah boleh pulang. Namun, hal itu berbeda dengan kenyataan yang ia lihat.
“Dokter dan perawat bilang bapak saya sudah stabil, tiga penyakitnya sudah membaik dan katanya sudah boleh pulang pada Rabu kemarin. Padahal bapak saya masih tidak sadar,” ungkap AR, Sabtu (7/9/2025) malam.
Kronologi Kejadian
Pasien diketahui bernama Sahat Pintor Hutajulu, masuk ke RS 3MC pada 24 Agustus 2025 malam dengan kondisi tidak sadarkan diri dan langsung dirawat di ruang ICU. Namun, pada 3 September 2025, pihak rumah sakit meminta pasien dipulangkan atau dirujuk ke rumah sakit lain.
Pihak RS, kata AR, menyerahkan sepenuhnya proses rujukan kepada keluarga. Mereka hanya menyiapkan ambulans apabila keluarga sudah menentukan rumah sakit tujuan.
“Saya sudah bilang tidak tahu harus ke rumah sakit mana. Tapi akhirnya pasien tetap diminta pulang dengan alasan sudah stabil. Padahal kondisi bapak saya sama sekali tidak ada perubahan sejak pertama masuk,” jelas AR.
Ia menambahkan, pasien dijemput dari ruang ICU sekitar pukul 19.00 WIB dan kemudian dibawa ke RS Primaya Bekasi Barat.
Pernyataan Dokter
Lebih jauh, AR mengaku sempat mendengar ucapan dokter penanggung jawab pasien (DPJP) yang mengejutkan.
“Dokternya bilang, kalau nanti bapak saya darurat lagi jangan bawa ke RS 3MC. Saya terdiam waktu itu,” ungkapnya.
Upaya Keluarga
Merasa dirugikan, AR bersama relawan kesehatan telah melaporkan persoalan ini ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan anggota dewan.
“Kami hanya ingin bapak saya mendapat penanganan terbaik, makanya kami bawa ke rumah sakit lain yang dekat rumah,” tutup AR.
