Ponorogo, Jawa Timur — Rumah sederhana milik keluarga Avan, seorang pelajar asal Ponorogo, Jawa Timur, kembali menjadi perhatian publik. Hal ini terjadi setelah seorang dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berkunjung dan mengaku terkesan melihat banyaknya piala dan piagam penghargaan yang memenuhi hampir seluruh sudut ruang tamu rumah tersebut.
Dalam dokumentasi video yang beredar di media sosial, dosen tersebut menyampaikan kekagumannya terhadap capaian akademik Avan. Ia bahkan sempat mengira rumah yang dikunjunginya adalah toko piala karena begitu banyaknya trofi yang terpajang.
“Saya kira ini toko piala. Ternyata ini rumah Avan,” ujarnya dalam video yang telah dibagikan ulang ribuan kali di berbagai platform digital.
Prestasi dari Keterbatasan
Avan merupakan siswa aktif yang telah mengikuti berbagai kompetisi di bidang akademik dan non-akademik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Menurut keterangan warga sekitar, Avan dikenal rajin belajar dan aktif dalam kegiatan pendidikan meskipun berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi sederhana.
Ayah Avan diketahui bekerja sebagai penjual es keliling. Namun keterbatasan ekonomi tersebut tidak menghalangi semangat Avan untuk terus berprestasi. Dalam beberapa wawancara terdahulu, Avan menyampaikan bahwa ia ingin membanggakan orang tuanya melalui pendidikan.
Tanggapan Pihak Terkait
Menanggapi viralnya video kunjungan tersebut, beberapa lembaga pendidikan dan pemerintah daerah mulai menyatakan perhatian dan dukungannya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo mengatakan pihaknya akan meninjau kemungkinan pemberian bantuan pendidikan untuk siswa-siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu seperti Avan.
Sementara itu, hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak ITB terkait kunjungan dosennya ke rumah Avan. Namun pihak keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan masyarakat maupun pihak institusi pendidikan terhadap anak mereka.
Potensi Anak Daerah
Kisah Avan menjadi salah satu contoh nyata potensi besar yang dimiliki oleh anak-anak Indonesia, termasuk dari daerah dan latar belakang ekonomi terbatas. Diperlukan perhatian berkelanjutan agar mereka dapat terus tumbuh dan berkembang tanpa harus terbentur kendala finansial.
