
Jakarta, 28 Juni 2025 — Seni tari tradisional Indonesia kembali menjadi sorotan dunia. Dari Aceh hingga Papua, ragam tari daerah mencerminkan keragaman budaya, filosofi hidup, hingga spiritualitas masyarakat Indonesia.
Salah satu yang paling dikenal adalah Tari Saman dari Aceh, yang pernah ditampilkan di ajang internasional dan diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Tarian ini terkenal karena kecepatan dan kekompakan gerakan tangan yang dilakukan tanpa alat musik, hanya diiringi suara dan nyanyian para penarinya.
Sementara itu, Tari Kecak dari Bali tak kalah populer. Tarian yang kerap ditampilkan di Pura Uluwatu ini mengisahkan cerita Ramayana dengan iringan suara “cak-cak-cak” dari puluhan penari pria yang duduk melingkar. Pertunjukan ini menjadi daya tarik wisata budaya bagi turis mancanegara.
Di tanah Jawa, Tari Bedhaya dan Tari Srimpi menyimpan nilai sakral dan filosofi mendalam. Kedua tarian ini dahulu hanya boleh ditampilkan di lingkungan keraton sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan nilai-nilai spiritual.
“Tarian tradisional kita bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk ekspresi budaya dan identitas. Setiap gerakan, busana, hingga iringan musik punya makna tersendiri,” ujar Dr. Dian Indriani, peneliti seni pertunjukan dari ISI Yogyakarta.
Pemerintah dan komunitas seni terus mendorong regenerasi melalui sanggar tari, kurikulum muatan lokal di sekolah, serta festival budaya tahunan yang melibatkan anak-anak muda.
“Melalui seni tari, kita tidak hanya mempertahankan budaya, tapi juga membuka jalan diplomasi dan ekonomi kreatif,” ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam sambutan di Festival Tari Nusantara 2025.
Di era modern, perpaduan tari tradisional dan teknologi pun semakin marak. Banyak koreografer muda yang menggabungkan unsur tari daerah dengan pencahayaan panggung digital dan musik kontemporer, menciptakan pertunjukan yang relevan dengan generasi sekarang tanpa kehilangan akar budayanya.
Indonesia memiliki ratusan jenis tarian daerah, dan masing-masing mencerminkan kekayaan tak ternilai. Dengan melestarikan tari tradisional, Indonesia tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa di mata dunia.