
Cirebon, Mata4.com — Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah kereta api dan kendaraan pikap terjadi di wilayah Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, pada Kamis pagi. Insiden tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan menimbulkan kerugian materi yang cukup besar. Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api, khususnya di lokasi yang belum dilengkapi palang pintu pengaman.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Kapolsek Weru, AKP Sutrisno, kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat pikap yang dikendarai dua korban berusaha menyeberang rel kereta api tanpa palang pintu. Pada saat yang sama, kereta api yang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta dengan kecepatan sedang mendekati perlintasan. “Kendaraan pikap tersebut diduga melintasi rel tanpa memperhatikan kedatangan kereta api,” ujar AKP Sutrisno.
Kereta api kemudian menghantam pikap tersebut dan menyeretnya sejauh kurang lebih 800 meter. “Dampak benturan sangat keras sehingga menyebabkan dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” tambahnya.
Identitas dan Kondisi Korban
Korban adalah seorang pria berusia 45 tahun dan seorang wanita berusia 38 tahun, keduanya merupakan warga Kecamatan Weru. Keluarga korban telah menerima kabar duka tersebut dan berada di lokasi untuk melakukan identifikasi.
Salah satu anggota keluarga korban, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan kesedihannya, “Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan semua pihak lebih memperhatikan keselamatan.”
Tanggapan dan Langkah Penyelidikan
Polisi bersama dengan tim dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan data dan memeriksa kondisi perlintasan. “Kami tengah menyelidiki secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk faktor kelalaian dan kondisi perlintasan,” jelas AKP Sutrisno.
Pihak KAI juga mengonfirmasi bahwa perlintasan tersebut belum dilengkapi palang pintu otomatis. “Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk meningkatkan pengamanan di lokasi rawan kecelakaan ini,” kata Humas PT KAI, Rizky Pratama.
Saksi Mata dan Reaksi Warga
Warga sekitar perlintasan yang menjadi saksi mata menggambarkan suasana panik saat kecelakaan terjadi. “Saya sedang berbelanja di pasar dekat situ ketika mendengar suara benturan keras. Saya dan beberapa warga langsung menuju lokasi untuk membantu evakuasi korban,” ungkap seorang warga.
Kecelakaan ini juga menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi, karena petugas melakukan evakuasi dan pembersihan jalur rel. “Arus lalu lintas sempat terganggu selama beberapa jam, namun kini sudah mulai normal kembali,” ujar petugas kepolisian.
Imbauan Keselamatan dan Upaya Preventif
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu mematuhi rambu-rambu keselamatan di perlintasan kereta api. AKP Sutrisno menegaskan, “Perlintasan tanpa palang pintu sangat berisiko jika pengguna jalan tidak berhati-hati. Kami mengimbau masyarakat agar selalu berhenti, lihat, dan dengar sebelum menyeberang rel.”
Menurut data Kementerian Perhubungan, kecelakaan di perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu masih cukup tinggi, dan menjadi perhatian serius pemerintah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalur rel kereta.
Pihak PT KAI juga berencana untuk memasang sistem peringatan tambahan dan meningkatkan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat sekitar. “Keselamatan penumpang dan masyarakat menjadi prioritas kami, dan kami berharap kerja sama semua pihak dapat mencegah terjadinya kecelakaan serupa,” ujar Rizky.
Dampak Sosial dan Respons Masyarakat
Keluarga korban telah menerima bantuan dari berbagai pihak, termasuk santunan dari PT KAI dan dukungan sosial dari warga setempat. “Kami berduka cita atas kehilangan ini dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan,” ucap Ketua RT setempat.
Penutup
Insiden tragis ini mengingatkan kembali kepada seluruh pengguna jalan akan pentingnya disiplin dan kewaspadaan di perlintasan kereta api. Selain peran aktif pemerintah dan PT KAI dalam menyediakan fasilitas pengamanan, kesadaran dan kepatuhan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah kecelakaan serupa.
Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan melaporkan langkah-langkah lanjutan dari pihak berwenang untuk meningkatkan keselamatan di jalur kereta api.