Jakarta, Mata4.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat penurunan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar 7 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari September 2024 ke September 2025. Tren ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan kanal digital Wondr by BNI, yang justru tumbuh hingga 65 persen YoY.
Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting, menjelaskan bahwa perubahan perilaku nasabah menjadi faktor utama di balik fenomena tersebut.
“Hingga September 2025, selain penurunan nominal, transaksi ATM BNI juga tercatat turun sekitar 7% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tren ini menunjukkan pergeseran perilaku nasabah yang kini lebih mengandalkan platform digital untuk berbagai kebutuhan finansial, mulai dari transfer, pembayaran, hingga pembelian,” kata Roni kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Jaringan ATM Masih Stabil
Saat ini, BNI mengoperasikan lebih dari 13.000 unit ATM dan Cash Recycling Machine (CRM) di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga akhir 2025, BNI memproyeksikan jumlah mesin tetap sama, dengan fokus pada peningkatan proporsi CRM serta penambahan fitur digital.

Meski transaksi ATM menurun, BNI tetap mengoptimalkan jaringan berbasis data agar penempatan mesin sesuai kebutuhan nasabah. Strategi ini memastikan setiap unit ditempatkan di lokasi dengan kebutuhan tunai tinggi dan tingkat pemanfaatan maksimal.
“Sebagai bagian dari efisiensi operasional, BNI juga mendukung sinergi ATM Himbara yang dikelola oleh PT Jalin Pembayaran Nusantara,” tambah Roni.
Fokus pada Transformasi Digital
Selain efisiensi mesin fisik, BNI terus mengembangkan ekosistem layanan digital. Layanan Wondr by BNI yang dirilis beberapa waktu lalu, terbukti mampu mendorong transaksi digital nasabah secara signifikan. Tak hanya itu, BNI juga mencatat lonjakan transaksi QRIS lintas negara (cross border) hingga 286 persen, dengan kontribusi terbesar dari Thailand, Jepang, dan sejumlah negara Asia lainnya.
Strategi BNI ke depan menitikberatkan pada efisiensi operasional, pemanfaatan teknologi digital, serta penempatan layanan sesuai kebutuhan nasabah di era perbankan modern.
