Surabaya, 17 Juli 2025 — Seorang pelari asal Indonesia bernama Alfadistianisme menarik perhatian publik usai menyelesaikan lomba Surabaya Orthopedic Half Marathon 2025 sejauh 21 kilometer hanya dengan mengenakan sandal jepit Swallow.
Dalam unggahan media sosial pribadinya, Alfadistian mengungkapkan bahwa ia berhasil menuntaskan lomba tersebut dengan waktu 1 jam 53 menit, setara dengan pace rata-rata 5 menit 24 detik per kilometer.
“Di jalanan, nggak ada yang peduli merek sepatu. Yang peduli cuma satu: kamu finish apa nyerah?” tulisnya melalui akun pribadi yang digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas larinya.
Alfadistian mengaku memilih menggunakan sandal jepit bukan untuk menarik perhatian, tetapi sebagai pengingat untuk tetap rendah hati dan menghargai proses.
“Sepatu mahal mungkin bisa bikin kau tinggi hati, tapi Swallow ngingetin kamu tetap membumi. Gengsi orang di aspal: sepatu karbon jutaan vs Swallow 15 ribu,” sambungnya.
Sandal Bukan Halangan
Meski menggunakan alas kaki yang tidak lazim untuk olahraga lari jarak jauh, pelari ini justru menekankan pentingnya ketahanan mental dan ketekunan, bukan sekadar perlengkapan mewah.
“Rasa capek sama, tapi rasa bangga beda. Karena Swallow ini bikin sadar, sederhana itu bukan alasan untuk lemah. Hanya sekedar cari sehat, bukan cari hebat. Harus selalu rendah hati dan tidak boleh pelan,” tulisnya dalam unggahan lanjutan.
Tidak ada keterangan resmi dari penyelenggara lomba terkait penggunaan sandal tersebut, namun tidak ditemukan pelanggaran teknis karena kategori yang diikuti bersifat non-kompetitif dan terbuka.
Respons Publik dan Komunitas Lari
Unggahan Alfadistian tersebut mendapat tanggapan positif dari komunitas pelari di media sosial. Banyak yang menyatakan terinspirasi oleh semangatnya dan menilai bahwa olahraga semestinya dapat dilakukan siapa saja, tanpa perlu perlengkapan mahal.
Kisah ini juga menjadi pengingat bahwa olahraga adalah tentang komitmen pribadi, bukan semata-mata perlombaan prestise atau gaya hidup.
