Bekasi, Mata4.com – WhatsApp telah menjadi aplikasi pesan instan paling populer di Indonesia. Menurut data World Population Review, pengguna WhatsApp di Indonesia mencapai lebih dari 112 juta orang pada tahun 2024. Sayangnya, popularitas ini membuat WhatsApp menjadi lahan empuk bagi para penipu untuk menjalankan aksinya. Mereka memanfaatkan berbagai modus sederhana namun efektif untuk membuat calon korban panik, lengah, atau terbujuk memberikan data pribadi.
Untuk menghindari jebakan tersebut, berikut ciri-ciri penipuan online di WhatsApp yang perlu Anda waspadai:
Ciri-Ciri Penipuan Online di WhatsApp
- Chat dari Bank atau Lembaga Resmi
Penipu sering berpura-pura menjadi pihak bank atau lembaga pemerintahan. Mereka mengirim pesan yang memicu kepanikan, seperti klaim akun terblokir, tagihan tilang, atau notifikasi peretasan. Meski beberapa lembaga resmi memiliki akun WhatsApp, mereka tidak akan meminta data sensitif atau menyelesaikan masalah penting melalui pesan singkat seperti itu. - Modus Salah Ketik
Modus klasik ini dimulai dengan pesan “salah kirim” disertai bukti transfer palsu. Pelaku kemudian meminta pengembalian uang, berharap calon korban percaya dan mengirimkan sejumlah dana. Jika menerima pesan seperti ini dari nomor tak dikenal, segera abaikan atau blokir. - Video Call
Beberapa penipu mencoba membuat korban percaya dengan mengajak video call menggunakan rekaman video artis terkenal, lalu menawarkan hadiah atau keuntungan tertentu. Jika Anda tidak pernah mengikuti program undian atau event apa pun, abaikan ajakan tersebut. - Pinjam atau Minta Uang
Modus berpura-pura menjadi anggota keluarga atau kerabat yang sedang mengalami musibah masih sering digunakan. Mereka biasanya membuat cerita mendesak seperti kecelakaan atau butuh dana darurat. Pastikan selalu mengonfirmasi kepada anggota keluarga lain sebelum mengambil tindakan. - Kirim Link URL
Penipu kerap mengirim tautan yang disamarkan menggunakan layanan seperti bit.ly atau domain yang mirip dengan situs resmi. Link tersebut bisa membawa ke situs phishing atau mengunduh malware. Jangan klik tautan dari nomor tak dikenal tanpa memastikan keamanannya. - Pesan Ancaman
Modus lain adalah pesan ancaman seperti “akun Anda akan diblokir jika tidak klik link ini.” Tujuannya untuk membuat korban panik dan mengikuti instruksi berbahaya. Tenang dan abaikan pesan seperti ini, karena tidak ada institusi profesional yang menggunakan metode demikian. - Kode QR
Pengiriman kode QR juga menjadi trik baru. Jika dipindai, kode tersebut bisa mengarahkan Anda ke halaman phishing atau pembayaran ilegal. Jangan pernah memindai kode QR dari pihak tak dikenal. - Undangan Pernikahan atau Surat Tilang
Dokumen atau link dengan judul “undangan nikah” atau “surat tilang” menjadi modus populer karena memicu rasa ingin tahu. Padahal file tersebut bisa berisi tautan berbahaya atau aplikasi pencuri data. Hindari membuka dokumen dari nomor asing. - Tawaran Menggiurkan
Penipuan yang menawarkan hadiah besar, investasi keuntungan tinggi, atau peluang kerja instan sering kali ditujukan untuk memancing tindakan impulsif. Jika penawaran terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan, bisa dipastikan itu penipuan. - Meminta Informasi Pribadi
Akhir dari banyak modus penipuan adalah permintaan data pribadi seperti NIK, nomor rekening, foto KTP, dan sebagainya. Ingat, bank atau lembaga negara tidak pernah meminta data sensitif melalui WhatsApp. Jangan pernah memberikan informasi tersebut kepada pihak mana pun.

Dengan memahami berbagai ciri penipuan di atas, Anda bisa lebih waspada dan tidak menjadi korban kejahatan digital. Jika menemukan pesan mencurigakan, langkah terbaik adalah mengabaikan, memblokir, atau melaporkan akun tersebut kepada pihak berwenang. Kesadaran digital menjadi kunci utama untuk menjaga keamanan diri di dunia maya yang semakin rawan.
