Jakarta, Mata4.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mencabut status darurat kesehatan masyarakat yang berskala internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC) untuk penyakit Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox. Keputusan ini diumumkan setelah evaluasi menyeluruh terhadap tren penurunan signifikan kasus global dan keberhasilan berbagai strategi pengendalian, terutama program vaksinasi yang gencar dilakukan di banyak negara.
Latar Belakang Status Darurat Mpox
Mpox mulai menjadi perhatian dunia sejak awal 2022 ketika wabah penyakit ini meluas ke berbagai negara yang sebelumnya tidak pernah melaporkan kasus tersebut. Pada saat itu, WHO menetapkan status darurat global untuk memobilisasi respons internasional dan mengkoordinasikan upaya penanganan secara cepat dan efektif. Status ini memungkinkan negara-negara untuk mengakses sumber daya dan dukungan teknis guna menekan penyebaran virus.
Namun, selama hampir tiga tahun berikutnya, upaya intensif yang melibatkan peningkatan kapasitas pengawasan, edukasi masyarakat, isolasi kasus, serta vaksinasi telah berhasil menekan laju penularan secara signifikan. Penurunan jumlah kasus dan tingkat kematian akhirnya membuat WHO menilai bahwa kondisi wabah telah terkendali dengan baik dan tidak lagi memenuhi kriteria untuk status darurat.
Data Global dan Penurunan Kasus
Berdasarkan laporan terbaru WHO, sejak awal tahun 2025 terjadi penurunan drastis jumlah kasus baru Mpox secara global. Beberapa negara yang sebelumnya menjadi episentrum wabah kini berhasil menurunkan kasus aktif hingga di bawah 5% dari puncak tertinggi. Misalnya, di Amerika Serikat dan Eropa Barat, program vaksinasi dan intervensi kesehatan masyarakat memperlihatkan dampak yang signifikan.
WHO mencatat, per Agustus 2025, total kasus aktif di seluruh dunia menurun lebih dari 85% dibandingkan puncak wabah pada tahun 2023. Selain itu, tingkat kematian yang dilaporkan juga berkurang drastis berkat perawatan yang lebih baik dan deteksi dini.
Pentingnya Vaksinasi dalam Pengendalian Mpox
Salah satu faktor utama keberhasilan pengendalian Mpox adalah pelaksanaan program vaksinasi yang masif dan terarah. Vaksin yang digunakan adalah vaksin khusus yang sudah disetujui WHO untuk melindungi terhadap virus Mpox dan virus cacar (smallpox) yang memiliki kemiripan genetik.
Vaksinasi difokuskan pada kelompok yang paling berisiko, termasuk tenaga kesehatan, kontak erat dengan pasien Mpox, serta komunitas dengan angka transmisi tinggi. Studi klinis menunjukkan bahwa vaksin ini efektif mencegah infeksi hingga lebih dari 85% dan mampu mengurangi gejala parah pada pasien yang terinfeksi.
Dr. Maria Van Kerkhove, Kepala Unit Pengendalian Penyakit WHO, menegaskan bahwa vaksinasi tidak hanya melindungi individu yang divaksin tetapi juga berperan penting dalam mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
Penguatan Sistem Pengawasan dan Pencegahan Berkelanjutan
Meski status darurat dicabut, WHO mengingatkan semua negara untuk tetap waspada dan mempertahankan sistem pengawasan yang kuat. Deteksi dini terhadap kasus baru sangat penting untuk mencegah potensi lonjakan atau mutasi virus yang dapat mengancam kembali kesehatan global.
WHO merekomendasikan negara-negara untuk:
- Memperkuat pelaporan kasus secara rutin dan transparan
- Melakukan pelacakan kontak dengan ketat
- Menyediakan edukasi kesehatan yang memadai kepada masyarakat
- Mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk mengenali dan menanggulangi Mpox secara cepat
- Melanjutkan riset terkait pengembangan vaksin dan terapi
Respon Pemerintah dan Masyarakat Internasional
Berbagai negara menyambut baik keputusan WHO, namun tetap berkomitmen untuk menjaga kewaspadaan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa pencabutan status darurat tidak berarti wabah usai, melainkan momentum untuk memperkuat pencegahan secara berkelanjutan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Sari Utami, menyampaikan:
“Kami akan terus mengoptimalkan vaksinasi dan menggiatkan kampanye edukasi kepada masyarakat agar potensi penularan Mpox dapat diminimalisasi. Masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan dan segera melapor jika mengalami gejala,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah organisasi internasional dan lembaga kesehatan mendukung agar distribusi vaksin dan alat deteksi diprioritaskan ke negara berkembang untuk menghindari ketimpangan dalam penanganan penyakit ini.
Kesimpulan
Pencabutan status darurat global Mpox oleh WHO menjadi indikator keberhasilan respons internasional terhadap wabah yang sempat mengkhawatirkan ini. Namun, keberlanjutan upaya vaksinasi, edukasi, dan pengawasan ketat tetap diperlukan agar wabah baru tidak muncul kembali dan kesehatan masyarakat global tetap terjaga.
Masyarakat di seluruh dunia diharapkan untuk tetap waspada, mengikuti rekomendasi kesehatan, serta mendukung program vaksinasi sebagai bentuk perlindungan bersama.

