
Bekasi, Mata4.com – Zippo, pemantik api legendaris asal Amerika Serikat, masih mempertahankan popularitasnya di kalangan pengguna di Indonesia, termasuk di Kota Bekasi. Dikenal karena keandalan dan desain ikonisnya, Zippo telah melewati perjalanan panjang sejak pertama kali diproduksi pada tahun 1932 oleh George G. Blaisdell di Bradford, Pennsylvania.
Pemantik ini pertama kali dikenal luas saat digunakan oleh tentara Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II. Sejak saat itu, Zippo menjadi simbol keandalan dan kesetiaan, dengan desain tahan angin dan bunyi khas “klik” saat dibuka yang menjadi ciri khasnya.
Seiring waktu, desain dan fungsinya terus berkembang. Zippo zaman dahulu umumnya hadir dengan desain sederhana dan terbuat dari kuningan atau baja. Kini, Zippo hadir dalam berbagai pilihan desain, termasuk motif budaya populer, edisi terbatas, dan kolaborasi dengan merek global. Meski mengalami perubahan tampilan, fungsionalitas utamanya tetap dipertahankan.
Pengguna Zippo di Indonesia, termasuk di Kota Bekasi, mengaku bahwa pemantik ini bukan sekadar alat bantu menyalakan api. Beberapa pengguna menyebutkan bahwa Zippo memberikan kepuasan tersendiri secara estetika dan sentimental.
“Selain fungsinya, Zippo juga menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak orang mengoleksi Zippo karena desainnya unik dan punya nilai sejarah,” ujar kolektor Zippo, Nugie Yudistira
Komunitas pengguna Zippo di Bekasi cukup aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk pameran, tukar koleksi, hingga edukasi seputar perawatan Zippo. Di pasar lokal, Zippo edisi khusus dan antik banyak diminati, terutama oleh kalangan kolektor.
Zippo masih terus diproduksi secara massal, namun dengan pendekatan yang lebih modern dan kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah era teknologi digital, benda klasik seperti Zippo tetap memiliki tempat tersendiri di hati penggunanya.