Keluhan Pedagang di tengah Revitalisasi Pasar Kranji Baru

nugie Advertorial
13 Jul 2022 14:40Wib
Bagikan atau simpan
BEKASI - Revitalisasi pasar dilakukan guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
ADVERTISEMENT
Namun ada yang berbeda dari pengakuan beberapa pedagang di Pasar Kranji Baru, Kota Bekasi soal revitalisasi yang dirasakan sejak 2019 belum juga rampung. Pasalnya, menurut salah satu pedagang buah yang enggan disebut namanya, sudah satu tahun ini lokasi dagangan miliknya tak ramai pengunjung, bahkan mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. "Dagangan saya sudah setahun ini kurang laku Pak, sejak pindah ke TPS jadi kacau," ungkapnya. Begitu juga dikatakan pedagang sayuran, pedagang sembako dan pedagang pakaian, semua mengatakan hal senada. Berkurangnya omzet membuat perputaran modal jadi serba bingung. Seperti diketahui, perjanjian kerjasama (PKS) antara pemerintah kota bekasi dengan PT ABB selaku pengembang terjadi sejak 2019. Namun hingga kini pembangunan belum juga terlihat progres yang diharapkan. Kendati begitu, menurut pengakuan pedagang tak masalah lokasi tempat penampungan sementara (TPS) yang kurang ramai saat ini, namun para pedagang hanya butuh kepastian jalan bisa memiliki bangunan baru sesuai rencana revitalisasi. Terpisah di ruang kerjanya, Kabid Pasar, Endang Supratman, mewakili Kepala Disperindag Kota Bekasi, Tedi Hafni yang sedang sakit, mengatakan, pihaknya terus mendorong pengembang untuk mempercepat pembangunan. "Dinas akan terus mendorong pengembang untuk segera membangun secepatnya, " tukas Endang, Rabu (13/7/2022).
Tags: