Hukum - 15 Mei 25, 17:05 Wib
BEKASI - Kenaikan harga minyak terus meroket sejak November 2022. Hingga saat ini belum juga ada penurunan.
Analis Perdagangan Disdagperin Kota Bekasi, Eko Wijatmiko mengatakan, kenaikan harga beras berdampak dari daerah penghasil yang belum panen, karena memang belum musimnya.
"Stock bulog menipis, hampir semua pasar mengalami kenaikan harga. Kota Bekasi termasuk daerah konsumtif bukan produsen, maka kenaikan tentu bisa terjadi," kata Eko, Senin (20/2/2023).
Sejak November 2022, Diakui Eko, kenaikan terus terjadi secara bertahap, dengan nilai Rp1000 secara berkala, hingga saat ini kenaikan terus terjadi dengan harga beras perkilogram mencapai Rp12 ribu harga terendah.
Begitu juga diakuinya kelangkaan minyak jadi sorotan, dengan harga terendah Rp11.500, yang biasanya dampak dari biaya produksi.
Dalam hal ini, Eko menambahkan, upaya pemerintah telah menyiapkan tempat untuk bulog untuk stabilisasi harga, dengan dilakukan operasi pasar.
"Mulai besok kita lakukan operasi pasar baru, pasar kranji, dan pasar jatiasih," pungkasnya.
ADVERTISEMENT