Hukum - 13 Jun 25, 12:06 Wib
BEKASI - Pengembang Apartemen Kemang View, PT ADM yang berlokasi di Jalan Raya Pekayon, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi digugat.
Sejumlah 39 penghuni melalui kuasa hukum menggugat pengembang Kemang View Apartemen (KVA) lantaran dianggap Wanprestasi atau ingkar janji dengan fasilitas yang tak sesuai perjanjian.
Puluhan penghuni meminta pihak pengembang bisa mengembalikan uang dan denda, karena merasa dirugikan dengan kondisi bangunan yang tak sesuai.
"Hari ini jadwal sidang perdana, di PN Bekasi, sesuai jadwal pukul 09.00 WIB. Tapi sampai jam 13.00 belum di mulai, " ungkap Hj. Nani Siti Rochmani,S.H, salah satu kuasa hukum penggugat, Selasa (21/6/2022).
Hj. Nani yang juga pemilik unit UVA berharap uang miliknya kembali, dan dirinya merelakan unit miliknya diserahkan ke pihak pengembang.
"Banyak unit yang sudah terjual di KVA tidak layak fungsi dan tidak bisa dipasarkan. Pertama lift apartemen sering mati dan anjlok. Begitu pun listrik sering mati. Dan sering banjir," paparnya menceritakan.
Hj Nani dan pemilik lainnya juga menuntut denda selain pengembalian uang dari unit UVA, karena denda juga dilayangkan pengembang ketika penghuni terlambat pembayaran saat belum lunas.
"Sebelumnya kita sudah melakukan mediasi dan mengirim surat somasi. Tapi PT ADM tidak merespon, sehingga gugatan wanprestasi ini sebagai langkah akhir," Katanya geram bertahun tahun tak diindahkan.
Sementara kuasa hukum lainnya, Jatenangan Manalu,S.H.M.H, mengatakan hal senada, kerugian dirasakan penghuni karena tak tepat janji. Hingga lunas selain fasilitas tak sesuai, surat juga tak tepat janji.
Dia pun menyesalkan tidak responnya pihak pengembang atas segala tuntutan konsumen baik melalui somasi, kekeluargaan dan lainnya sehingga, menurutnya wajar saat ini konsumen menuntut pengembalian uang atas kekecewaan.
"Sudah lama berjalan tapi tidak ada respon, baik somasi dan lainnya, " Pungkas Manalu kuasa hukum penghuni lainnya.
ADVERTISEMENT
Hj. Nani yang juga pemilik unit UVA berharap uang miliknya kembali, dan dirinya merelakan unit miliknya diserahkan ke pihak pengembang.
"Banyak unit yang sudah terjual di KVA tidak layak fungsi dan tidak bisa dipasarkan. Pertama lift apartemen sering mati dan anjlok. Begitu pun listrik sering mati. Dan sering banjir," paparnya menceritakan.
Hj Nani dan pemilik lainnya juga menuntut denda selain pengembalian uang dari unit UVA, karena denda juga dilayangkan pengembang ketika penghuni terlambat pembayaran saat belum lunas.
"Sebelumnya kita sudah melakukan mediasi dan mengirim surat somasi. Tapi PT ADM tidak merespon, sehingga gugatan wanprestasi ini sebagai langkah akhir," Katanya geram bertahun tahun tak diindahkan.
Sementara kuasa hukum lainnya, Jatenangan Manalu,S.H.M.H, mengatakan hal senada, kerugian dirasakan penghuni karena tak tepat janji. Hingga lunas selain fasilitas tak sesuai, surat juga tak tepat janji.
Dia pun menyesalkan tidak responnya pihak pengembang atas segala tuntutan konsumen baik melalui somasi, kekeluargaan dan lainnya sehingga, menurutnya wajar saat ini konsumen menuntut pengembalian uang atas kekecewaan.
"Sudah lama berjalan tapi tidak ada respon, baik somasi dan lainnya, " Pungkas Manalu kuasa hukum penghuni lainnya.