BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi Dinilai tak serius membangun dan menjaga Kotanya sendiri. Terlebih sejak Pemimpin Daerahnya adalah PJ Walikota.
Terpantau sejumlah pemberitaan yang beredar, tak sedikit senggolan persoalan lewat sosial media dan media massa yang seperti tak digubris oleh PJ Walikota Bekasi, seakan akan bukan kotanya sendiri.
"Komunikasi dalam rumah tangga aja penting, apalagi pemimpin daerah seharusnya punya kontrol sosial dan komunikasi yang bagus," ucap Budi Nugroho, warga Kota Bekasi kepada media ini, melihat kondisi dan mendengar beberapa keluhan yang terdengar, Kamis (6/6/2024).
Menurutnya, komunikasi PJ Walikota dengan beragam tekan media dinilai putus. Sehingga informasi di wilayahnya juga sirna.
Seperti dilansir dari media Harnasnews.com yang memberitakan perihal terjadinya kecelakaan dengan korban anak usia 8 tahun, yang terjatuh dari jembatan penyeberangan orang (JPO) di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi, pada Sabtu 1 Juni 2024 silam.
"JPO Pakai tali rafia? di Jalan Tol lagi, alamaaak"
Kecelakaan terjadi bukan kesalahan total dari sang anak yang tengah bercanda layaknya seorang anak yang kerap bercanda. Namun JPO itu jadi penyebab kecelakaan hingga anak tersebut jatuh dan mengalami patah tulang.
"Patah tulang pada kaki kiri, dan luka dibagian belakang kepalanya"
"Jembatan Sumarecon begitu mewah dan kokoh, sedangkan jembatan orang pengamannya pakai tali fafia. Hancurlah keren nya kota bekasi ini," imbuh Budi geram.
Diketahui, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berlokasi di Kampung Jaha RT05 RW11, Kelurahan Jatimekar Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dinilai tak layak jadi jembatan jika pengamannya menggunakan tali rafia.
Seperti keterangan Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Erna Ruswing Andari yang menjadi narasumber Harnasnews.com menceritakan bahwa kejadian tersebut bermula anak anak yang sedang bermain di JPO sekitar pukul 16.30 wib pada saat itu.
Menurut saksi yang dilaporkan Polrestro Bekasi Kota, korban atas nama Muhammad Alfatih Gustafiansyah, terjatuh setelah bermain, dan korban dalam kondisi lelah bersandar pada tali rafia yang mungkin dipikirnya adalah pagar besi. Lepas dan jatuhnya korban ke jalur 3 mengakibatkan patah tulang.
Dengan kejadian ini kita semua berharap dapat memetik hikmah dan tegurannya untuk serius dalam membangun dan menjaga daerah masing masing dengan cara komunikasi dan kontrol sosial yang bagus.