Bekasi, Mata4 - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan salah satu inisiatif sosial paling ambisius dalam sejarah Indonesia. Dengan target menjangkau 82,9 juta penerima pada akhir 2025, program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya. Namun, di balik niat mulia tersebut, muncul pertanyaan serius mengenai dampaknya terhadap keuangan negara.
Skala dan Anggaran Program
Pada awalnya, program MBG dialokasikan dana sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau sekitar 17,5 juta penerima. Namun, untuk mempercepat perluasan cakupan hingga 82,9 juta orang pada akhir 2025, pemerintah membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun, sehingga total anggaran mencapai Rp171 triliun . Dana ini akan digunakan untuk menyediakan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya di seluruh Indonesia.
Manfaat Sosial dan Ekonomi
Program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih tinggi di Indonesia. Selain itu, program ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru melalui pendirian ribuan dapur umum dan mendukung pertanian lokal dengan menyerap hasil panen petani . Beberapa pihak bahkan memperkirakan bahwa program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 2% .
Kekhawatiran Fiskal dan Efisiensi
Meskipun memiliki tujuan yang baik, program MBG menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan fiskal negara. Para pakar ekonomi dan pelaku pasar mengkhawatirkan bahwa pembiayaan program ini melalui utang tambahan dapat memperburuk defisit anggaran dan merusak reputasi fiskal Indonesia yang selama ini dijaga dengan ketat . Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai efisiensi penggunaan anggaran dan potensi penyalahgunaan dana dalam pelaksanaan program skala besar ini.
Respon Pemerintah dan Dukungan Internasional
Presiden Prabowo menegaskan bahwa dana untuk program MBG telah disiapkan dan pemerintah berkomitmen untuk menjalankan program ini secara efisien . Selain itu, program ini mendapat apresiasi dari tokoh internasional seperti Bill Gates, yang melihatnya sebagai langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat .
Kesimpulannya
Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif ambisius yang berpotensi membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengelola anggaran secara efisien dan memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Dengan pengawasan yang ketat dan transparansi dalam pelaksanaan, program ini dapat menjadi contoh sukses dari kebijakan sosial berskala besar.
Penulis : (Mutiah)