Mataempat.com, Bekasi - Pasca Banjir sisakan cerita seputar kerugian yang dialami masyarakat. Bahkan Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengumumkan kerugian yang dikalkulasikan mencapai Rp 900 Miliar.
Hal itu dikatakan Mas Tri sapaan akrabnya berdasarkan laporan evaluasi penanganan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terkait bencana banjir yang melanda Kota Bekasi senilai Rp. 881.790.378.752.
“Perbaikan infrastruktur mengedepankan 3 aspek utama, yaitu Masyarakat, Pendidikan dan Fasilitas Publik yang saat ini sedang kita lakukan,” kata Mas Tri, di Kota Bekasi.
Kerugian yang dikalkulasikan itu juga menjadi sorotan Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi, melihat banjir yang terjadi selalu ada kenaikan tinggi air setiap Lima tahun sekali.
Kepada mataempat.com, Sekum BKMB Bhagasasi, H. Imam Rusydi A Rasyid mengatakan bahwa banjir yang begitu dahsyat merupakan 100 persen banjir kiriman dari Kabupaten Bogor.
"Mall, sekolah, kantor pemerintahan, dan rumah pemukiman sampai dua minggu terendam banjir. Rusak semua dan itu gak cuma sekali saja," jelas Imam, di Kantor Sekretariat BKMB Bhagasasi usai menggelar buka puasa bersama, Senin (24/3/2025).
Dengan tegas Imam mengaku akan akan bersurat mengajukan diskusi yang berujung dengan klaim ganti rugi materi dan non materi, untuk warga Bekasi karena dinilai salah dalam tata ruang kabupaten bogor.
"Kerugian ini agar diperhatikan jangan sampai terjadi lagi. Tiap lima tahun ada kenaikan tinggi air ketika banjir. Kita akan bersurat ke Menteri Lingkungan Hidup menyampaikan kajian tentang banjir, masyarakat Bekasi jadi korban karena pembangunan ugal ugalan di Bogor," kata Imam berapi api.
Dia menambahkan, nantinya hasil dari gugatan akan digunakan sebagian uang untuk diberikan kepada korban banjir yang dirugikan, dan juga untuk perbaikan daerah aliran sungai (DAS).
"Statistik di Pemda kota-kabupaten akan jadi acuan penghitungan dengan jumlah waktu terendam banjir, kerusakan properti dan alat rumah tangga, serta psikologis warga, sampai ternak dan tumbuhan juga dihitung," tegas Imam.